-Isyarat Bening-

Seiring malam yang kian menua,

termenung ku mngikuti rotasi malam

yang kian melaju..

Hitam pekat,

gelapnya malam yang kian merayap..

Ku termenung

ketika ku tahu ku tak bisa memaksa egoku

melewati tembok kerohanianNya,

tuk menggoreskan tinta hitam cintaku

pada selembar kertas putih di hatimu...

Walau terhapus puisi tentangmu

tapi puisi tentang cintaku padamu

takkan pernah terhapus,

ku tulis

dalam kertas lusuh hatiku,

kubingkai dengan Aturan-Nya

dan ku simpan dengan apik dalam

balutan siluet kerinduan ini...

Merenung...

Ku memutar ingatan tntangmu...

Canda, tawa, senang, sedih,

atau bahagia...

Dan ku sangat mengharapkan senyummu itu,

dapat mengembalikan puisi tentang dirimu..

ku terpaku,
air mata rindu bergumam lirih

di heningnya kalbu..

ketika ku biarkan puisi tentangmu

di temukan kembali oleh hatiku,
ku ingin bertanya padamu nan terduduk disana

tapi sesuatu menyendat kata..

Aku tak mampu menguraikan setiap kata
dalam puisi cintaku padamu,

serta puisi tentangmu..

Biarkan hati yang ungkapkan untaian cinta ini

lewat rangkaian isyarat bening...

                                                                                                          Mikazuki-